JENIS-JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak dengan gangguan penglihatan (Tuna Netra). Tuna netra adalah gangguan daya penglihatan, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian.
Anak dengan gangguan pendengaran ( Tuna Rungu ). Keadaan kehilangan pendengaran meliputi seluruh gradasi tingkatan baik ringan, sedang, berat dan sangat berat yang akan mengakibatkan pada gangguan komunikasi dan bahasa. Ketunarunguan ini dapat digolongkan dalam kurang dengar atau tuli.
Anak retardasi mental ( Tuna Grahita ). Anak secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas akademis, komunikasi, atau sosial.
Anak dengan kelainan fisik ( Tuna Daksa). Merupakan gangguan fisik yang berkaitan dengan tulang, otot, sendi dan sistem persarafan, sehingga memerlukan pelayanan khusus. Salah satu contoh adalah Cerebral Palsy.
Anak unggul dan berbakat istimewa . Adalah anak yang memiliki kemampuan yang melebihi dari kemampuan orang lain pada umumnya dan mampu untuk menunjukkan hasil kerja yang sangat tinggi.
Anak dengan hambatan berbicara dan bahasa. Menurut IDEA (Individuals with Disabilities Education Act ) tahun 1997, gangguan ini mengacu pada gangguan komunikasi seperti gagap, gangguan, artikulasi, gangguan bahasa, atau gangguan suara yang berdampak pada hasil pembelajaran seorang anak.
Anak berkesulitan belajar. Anak berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang mengalami kesulitan belajar karena ada gangguan persepsi. Ada tiga bentuk kesulitan belajar anak, yakni kesulitan di bidang matematika atau berhitung (diskalkulia),kesulitan membaca (disleksia), kesulitan berbahasa (disphasia), dan kesulitan menulis (disgraphia).
Anak dengan Gangguan Spektrum Autis. Akhir-akhir ini jumlah anak yang mengalami gangguan spektrum autis mengalami peningkatan. Anak dengan gangguan spektrum autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan yang dimanifestasikan dalam hambatan komunikasi verbal dan non verbal, masalah pada interaksi sosial.
0 comments