BAPER
Siapa yang belum tahu dengan kata baper? Tentu bagi Anda yang mulai remaja bahkan sampai yang beranjak menua tahu apa kepanjangan dari baper. Langsung saja BAPER adalah singkatan dari BAwa PERasaan.Perasaan yang dimaksud adalah perasaan yang kurang enak dirasakan kurang lebih bisa dikatakan perasaan sedih. Kata baper sangat nge-hits dikalangan anak muda jaman sekarang. Tidak sedikit bahkan banyak anak muda yang sedikit-sedikit kebawa perasaan, ditolak gebetan bawa perasaan, pacar ketahuan selingkuh bawa perasaan, dicuekin temen bawa perasaan, gebetan enggak peka bawa perasaan, apa-apa bawa perasaan.
Hellooooo... penting ya? Apasih pentingnya kalo masalah kaya gitu aja kebawa perasaan? Yang ada hidup gak tenang, mau ngapa-ngapain gak enak, ngelakuin ini itu gak semangat, habis dah hidup Anda... Tapi kalau menurut anda baper itu penting ya lanjutin aja deh. Selamat berbaper-baper ria ya....
Kali ini saya tertarik membahas masalah baper. Tidak bisa dipungkiri kita sebagai manusia pasti pernah merasakan yang namanya baper. Karena memang Tuhan menciptakan hati untuk merasa. Merasakan perasaan senang, sedih, kecewa, gembira, sakit, dan lain sebagainya. Hal itu sangat wajar terjadi pada manusia karena saya yakin setiap manusia dikasih Tuhan hati.
Pada dasarnya Tuhan sudah mentakdirkan setiap manusia untuk BAHAGIA. Tinggal kitanya aja yang bagaimana menggunakan hati kita untuk merasakan sesuatu. Karena salah satu tujuan manusia hidup adalah untuk mendapatkan kebahagiaan. Tidak ada salahnya jika setiap proses untuk meraih tujuan kita lakukan dengan perasaan bahagia.
Pasti akan lebih indah dalam menjalani sesuatu. Tetapi tidak bisa dihindari juga bahwa jalan menuju kebahagiaan tidak selalu berjalan mulus seperti apa yang kita harapkan. Setiap masalah pasti ada solusinya, jika ada sebab pasti ada akibatnya, tidak ada asap tanpa ada api, itulah kehidupan. Tetapi hal tersebut kembali pada diri kita sendiri bagaimana cara kita menyikapinya.
SOLUSI ANTI BAPER
Jika anda sudah terlanjur terjangkit virus baper maka tanyakan pada diri anda sendiri, misal:“penting gak sih baper buat saya?” kalau penting lanjutkan.
“ada manfaatnya enggak?” kalau ada manfaatnya, coba nikmati dan rasakan manfaatnya.
“apakah dia perduli setelah saya baper?” kalau dia peduli, silahkan baper aja sampai beres masalahnya.
Jika pada akhirnya harus nyesek sendiri, tidak usah ngelanjutin baca artikel ini. Hehehe... kalau masih kuat, lanjuuuttt.....
Setelah bertanya dengan hati dengan beberapa pertanyaan, saatnya anda berfikir jernih. Pada saat kita berfikir mengenai hal yang membuat kita baper maka turunkan ego, kendalikan gejolak pada diri anda. Tenangkan segala sesuatu yang mendorong Anda untuk melakukan sesuatu yang merugikan. Cobalah ingat semua hal yang membuat Anda baper, ingat semua hal dari segi kebaikan dan keburukannya.
Renungkan bahwasannya dia (si pembuat baper) melakukan itu semata-mata bukan karena kesalahan dia sendiri, bisa jadi karena kesalahan kita yang kita tidak tahu atau tidak sengaja. Memang yang paling sulit itu mencari kesalahan diri sendiri dari pada mencari kesalahan orang lain. Baper itu boleh-boleh saja tidak ada yang melarang, selama kebaperan anda bisa membuat anda lebih tenang silahkan. Tetapi jangan sampai membuang-buang waktu hanya untuk masalah sepele dan tidak penting.
Banyak yang perlu Anda lakukan yang jauh lebih bermanfaat untuk memperbaiki diri. Setelah selesai membaca ini maka ambilah cermin dan bilang “wuuuiiiih, ternyata aku keren ya” sambil tertawa lepas. Insya Allah kebaperan Anda akan ikut lepas bersama tawa yang Anda lepaskan.
0 comments