Cara Cepat Belajar Membaca Anak Usia Dini

psikologis.com 

Membaca merupakan kebutuhan yang sangat pokok dan prinsip dalam kehidupan kita pada zaman modern. Sebab kegiatan membaca sudah menempati posisi dan kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Membaca juga merupakan sarana manusia untuk belajar dan mengajar, dengan membaca seseorang dapat memperoleh banyak pengetahuan.  Kita seharipun tak luput dengan kegiatan membaca, misalnya membaca sms, membaca koran, membaca status dan lain sebagainya. Tak sedikit orang tua menginginkan anaknya dapat membaca sedini mungkin. Apakah anak usia dini diperbolehkan untuk belajar membaca?

Pertanyaan tersebut akan dijawab dalam sebuah penelitian dari Glen, bahwa belajar membaca lebih efektif diberikan pada anak usia 4 tahun dari pada usia 5 tahun. Bahkan usia 3 tahun lebih mudah dari pada usia 4 tahun. Jelasnya, semakin kecil usia anak semakin mudah untuk belajar membaca, namun tentu semakin kecil usianya, akan sangat menuntut kesabaran pada orang tua atau guru yang mengajarkannnya. Karena pada usia 3-4 tahun merupakan masa peka, dimana sistem saraf pada otak anak mengalami kematangan dan berkembang sangat pesat. Jadi sangat bagus sekali jika orang tua atau guru memberikan stimulasi yang tepat pada anak. Pembelajaran apapun jika diberikan pada usia tersebut maka otak anak akan cepat menerima dan memahami. Sangat disayangkan sekali jika masa ini orang tua tidak memberikan stimulasi yang tepat untuk tumbuh kembang anak.

Meskipun demikian belajar membaca tidak boleh memaksakan anak untuk harus mengikuti orang tua atau guru yang mengajarkan. Lakukan kegiatan belajar membaca melalui permainan, kemas kegiatan semenarik mungkin agar anak tertarik dengan kegiatan yang akan kita ajarkan. Hentikan pembelajaran membaca pada saat anak sudah mulai bosan karena hal ini akan membuat anak semakin jenuh dan kegiatan membaca akan tidak bermakna bagi anak.

Selain itu sebagai orang tua atau guru sangat penting mengingat peraturan Presiden Nomor 60/2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif, Permendikbud Nomor 137/2014 tentang standar Pendidikan Anak Usia Dini dan Permendikbud Nomor 146/2014 tentang kurikulum PAUD pada poin ke tiga bahwa pengenalan aksara dan angka (Pra-keaksaraan) bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap perkembangan anak yakni melalui kegiatan bermain, mendongeng, membaca cerita, mengenalkan buku bergambar, dan didukung oleh lingkungan keberaksaraan. Tidak diperkenankan mengajar membaca diluar kemampuan anak.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar membaca boleh diberikan pada anak usia dini selama cara belajar membacanya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan bermakna bagi anak. Belajar membaca tidak dengan cara memaksa tetapi menunggu disaat perhatian anak dapat fokus untuk diajarkan membaca. Pengajaran membaca secara umum dapat dibagi kedalam dua tahap yaitu pengajaran membaca permulaan dan pengajaran membaca lanjutan. Pada tahap membaca permulaan anak membaca tidak lagi terlalu tergantung pada lingkungan tetapi pada saat tiba masa peka. Pada tahap membaca kemandirian anak mulai ada tetapi belum bisa di lepas sepenuhnya. Pendampingan yang diberikan oleh guru atau orang tua kepada anak melalui berbagai latihan terbimbing sangat membantu anak untuk belajar membaca.

Pada kenyataannya orang tua akan merasa bangga jika anak yang usianya masih kecil sudah pandai membaca dibandingkan dengan teman sebayanya yang belum bisa membaca. Hakikatnya anak usia dini merupakan masa dimana anak bisa mengeksplor keinginan melalui bermain. Akan tetapi orang tua belum menyadari jika anak usia dini tidak boleh diforsir terlalu banyak belajar meskipun kelihatannya anak mampu melakukannya. Dampak dari terlalu menuntut anak belajar kelak jika anak tumbuh dewasa akan cepat bosan untuk belajar, karena masa bermain anak sudah dirampas dengan kegiatan belajar. Tidak sedikit anak yang beranjak ke jenjang SMP atau SMA sudah mulai pudar semangat untuk belajar dan memilih untuk berhenti sekolah. Mereka lebih senang dan memilih bermain-main hanya untuk kesenangan sesaat saja tanpa memikirkan masa depan mereka. Parenting juga sangat penting diberikan kepada orang tua maupun calon orang tua agar memahami hakikat anak usia dini. Agar calon penerus bangsa tidak mengalami penurunan dibidang pendidikan yang disebabkan oleh cara mendidik anak yang kurang tepat.

0 comments